SALAM AIDIL FITRI

SALAM AIDIL FITRI

SELAMAT DATANG. KE BLOG SURAU AL ANSAR GP.

" AGAMA ITU ADALAH NASIHAT "

ULAMA ITU PEWARIS NABI


Saturday, August 21, 2010

PALESTIN


Beberapa Akhlak Para Rasul















Allah berfirman: "Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah)" (Huud: 75)

Keterangan dan kandungan ayat:
Allah memberitakan tentang sifat-sifat Nabi Ibrahim alaihissalam bahwa dia:
Penyantun, yaitu; pemilik akhlak yang baik, lapang dada, dan tidak marah apabila mendapat perlakuan buruk/jahat dari orang yang bodoh.

Awwah, yaitu; menghiba atau memohon seraya merendahkan diri kepada Allah di setiap waktu.

Munib, yaitu selalu kembali kepada Allah dengan mengenali-Nya, mencintai-Nya, menghadap kepada-Nya dan berpaling dari yang lain.

Lihat Tafsir Ibnu Sa'di, halaman 342 (cetakan Luwaihiq)

Ibnul Qayyim mengatakan: Orang yang kembali kepada Allah adalah yang cepat-cepat mencari keridaan-Nya, kembali kepada-Nya di setiap waktu, dan menghampiri kecintaan-Nya.

Selanjutnya kembali kepada Allah mengandung empat hal:
Cinta kepada Allah, tunduk kepada Allah, menghampiri-Nya, dan berpaling dari yang lain-Nya.

Dari itu seseorang tidak dinamakan al-Munib (orang yang kembali kepada Allah) jika tidak mempunyai empat sifat itu.
Lihat Madarijus Salikin, jilid 1, halaman 457, cetakan Darul Kutub Ilmiah.
________________________________________

Amanat


عن أبي ذر -رضي الله عنه- قال:
( قلت: يا رسول الله ألا تستعملني؟ قال: فضرب بيده على منكبي ثم قال: يا أبا ذر إنك ضعيف، وإنها أمانة، وإنها يوم القيامة خزي وندامة، إلا من أخذها بحقها، وأدى الذي عليه فيها )
وفي لفظ آخر: ( يا أبا ذر إني أراك ضعيفا، وإني أحب لك ما أحب لنفسي. لا تأَمَّرنَّ على اثنين ولا تولَّينَّ مال يتيم )
مسلم (1825 ، 1826)


Dari Abu Zar ra. dia berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah tidakkah engkau limpahkan suatu tugas (jabatan) kepadaku? Dia berkata: Beliau menepuk-nepuk kedua bahuku dengan tangannya, kemudian bersabda: Wahai Abu Zar, kamu lemah, dan ini adalah amanat yang mana pada hari kiamat akan menjadi kehinaan dan penyesalan kecuali bagi orang yang mengambilnya dengan benar dan melaksanakan apa yang telah diamanatkan kepadanya.
Dalam lafal lain: Wahai Abu Zar, sesungguhnya aku melihatmu sangat lemah dan aku sangat menyukai untuk dirimu apa-apa yang aku sukai untuk diriku. Kamu tidak akan ditunjuk untuk menghakimi dua orang yang bertikai dan menjadi wali harta anak yatim (Muslim, 1825, 1826).

Nawawi berkata (dalam Penjelasan Sahih Muslim, jilid 12, halaman 210): Hadis ini adalah dalil yang menerangkan tentang menghindari kekuasaan, apalagi bagi orang yang di dalam dirinya terdapat kelemahan untuk menjalankan tugas-tugas kekuasaan itu. Kehinaan dan penyesalan itu akan diterima orang-orang yang bukan ahlinya, atau bagi orang yang ahlinya tetapi dia tidak adil dalam menjalankannya, maka Allah akan menghinakannya pada hari kiamat, dan memberikan penyesalan atas apa yang disia-siakannya. Adapun orang yang layak untuk menjalankan kekuasaan dan berlaku adil dalam menjalankannya, maka dia akan mendapatkan keutamaan yang sangat besar yang ditunjukkan oleh hadis-hadis yang sahih dan kesepakatan para ulama tentangnya.

Namun di samping itu karena banyaknya tanggungjawab yang ada di dalamnya, maka Rasulullah memperingatkan Abu Zar dan begitu juga memperingatkan para ulama. Sebagian para salaf tidak mau menerimanya dan bersabar atas siksaan yang menimpa mereka pada saat mereka tidak mau menerimanya.

Thursday, August 12, 2010

BUAH KEMBALI KEPADA ALLAH






Allah berfirman: "untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah)" (Qaaf: 8)

Keterangan dan kandungan ayat:
Ayat ini disebutkan setelah firman Allah swt.: "Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun? Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata) (Qaaf: 6, 7)

Dalam ayat ini terdapat isyarat bahwa ketelitian, kekokohan dan kekuatan yang terdapat dalam ciptaan yang memukau itu adalah bukti kesempurnaan kekuasaan Allah swt.
Sedangkan kebaikan dan keindahan buatan dan ciptaan itu adalah bukti bahwa Allah adalah hakim yang paling adil dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Adapun manfaat, dan kemaslahatan hamba yang ada padanya adalah bukti rahmat Allah yang menyeluruh kepada semua makhlukNya, dan kepemurahan-Nya yang mencakup semua yang hidup. Agungnya ciptaan dan rapinya aturan adalah bukti bahwa Allah benar-benar Esa, Tempat bersandar, tidak mempunyai isteri, tidak mempunyai anak, tidak ada sesuatu yang menyamai-Nya dan tidak ada satupun yang patut disembah, ditakuti dan dicintai kecuali diri-Nya.

Ayat di atas menunjukkan bahwa memikirkan hal-hal itu adalah pembuka mata dari kebodohan dan pengingat kepada segala sesuatu yang bermanfaat bagi agama dan dunia serta pengingat kepada hal-hal yang diberitakan oleh Allah dan para rasul-Nya. Tetapi semua itu tidak akan tercapai jika bukan merupakan buah kembali kepada Allah dengan mengharap kepada-Nya dengan penuh cinta, takut, dan harap kepadaNya serta memenuhi seruan orang-orang yang menyeru kepadaNya. Adapun orang yang berpaling, maka ayat-ayat dan berbagai peringatan tidak akan berguna bagi mereka yang tidak beriman.

Lihat Tafsir Sa'di, halaman 747 (cetakan Luwaihiq)
________________________________________



Beberapa Tanda Kenabian Muhammad saw.


عن أبي سفيان بن حرب -رضي الله عنه- في قصته مع هرقل أن هرقل قال:
( وسألتك بم يأمركم؟ فذكرت أنه يأمركم أن تعبدوا الله ولا تشركوا به شيئا، وينهاكم عن عبادة الأوثان، ويأمركم بالصلاة والصدق والعفاف. فإن كان ما تقول حقا فسيملك موضع قدمي هاتين )
الحديث (البخاري ح 7) ، (مسلم ح 1773)



Dari Abu Sufyan ra. dalam kisahnya dengan Hiraklius. Hiraklius Berkata: "Aku bertanya kepadamu, 'Apa yang dia perintahkan kepadamu?' kamu menjawab bahwa dia memerintahkanmu menyembah Allah, tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatupun dan melarang kalian menyembah berhala, memerintahkan kamu sekalian mengerjakan salat, jujur, dan 'iffah. Bila apa yang kamu katakan ini benar, maka ia akan menguasai tempat pijakan dua kakiku ini.(Diriwayatkan oleh Bukhari, 6. Dan Muslim, 1773)

'Afaf adalah menahan diri dari sesuatu yang haram dan perangai yang tidak terpuji.

Nas hadis di atas adalah sebagian dari sebuah hadis yang panjang, yang mencakup pokok-pokok ajakan Muhammad saw. untuk menganut Ajaran tauhid. Yaitu dengan tulus ikhlas hanya menyembah Allah semata, melarang menyembah selain-Nya, mengajak melakukan salat dan perintah-perintah dalam Islam lainnya. Juga mengandung kebenaran yang ditemukan oleh Hiraklius setelah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada Abu Sufyan ra, bahwa semua itu merupakan sifat-sifat Rasulullah saw yang terdapat dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada Nabi-nabi mereka.

Nawawi dalam kitabnya "Syarah Sahih Muslim, jilid 12, halaman 107 mengatakan: "Para ulama berkata: 'Apa yang dikatakan oleh Hiraklius, diambilnya dari kitab-kitab lama, di dalam Taurat sifat ini dan sejenisnya termasuk tanda-tanda kerasulan Muhammad saw. Dari tanda-tanda itu ia mengetahuinya'".

Allah telah menyebutkan tentang Ahli kitab, bahwa mereka mengetahui tentang Muhammad saw. Yang mana sifat-sifatnya telah disebutkan dalam kitab-kitab mereka, Allah berfirman: "Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Alkitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui".(Al Baqarah:146).

Monday, August 9, 2010

PUASA

Wednesday, August 4, 2010

Kabar Gembira Khusus Untuk Orang Yang Kembali Kepada Allah















Allah berfirman: "Dan orang-orang yang menjauhi tagut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku) (Az-Zumar: 17)

Keterangan dan kandungan ayat:

Maksud Tagut adalah sesembahan selain Allah.
Kaum mukminin berhak mendapatkan kabar gembira ini karena menghindari penyembahan terhadap tagut, karena menghindari penyembuhan tagut ini adalah sifat yang terpuji. Mereka juga berhak mendapatkannya karena kembali kepada Allah dengan menyembah dan ikhlas beragama kepada-Nya. Dengan demikian, keinginannya untuk menyembah berhala berpindah kepada penyembahan kepada Allah dan keinginannya untuk berbuat syirik beralih kepada tauhid dan ketaatan kepada Allah. Oleh karena itu semua, mereka berhak mendapatkan kabar gembira yang tidak diketahui kadar dan nilainya kecuali oleh Dzat Yang memberi mereka kehormatan tersebut.

Kabar gembira itu mencakup:

Kabar gembira di dunia yang berupa pujian baik, mimpi baik, pemeliharaan dari Allah yang melaluinya mereka dapat mengetahui bahwa Dia berkehendak untuk memuliakan mereka di dunia dan di akhirat.

Mencakup kabar gembira di akhirat saat meninggal, di kubur, dan hari kiamat.
Dan kabar gembira terakhir adalah yang disampaikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah mengenai anugerah keridaan, kebaikan, dan rasa aman di surga.
Lihat Tafsir Ibnu Sa'di, halaman 656 (cetakan Luwaihiq)
________________________________________

Setiap Perbuatan Baik Adalah Sedekah


عن أبي موسى الأشعري -رضي الله عنه-قال:
( قال النبي -صلى الله عليه وسلم- على كل مسلم صدقة، قالوا: فإن لم يجد؟ قال فيعمل بيديه فينفع نفسه ويتصدق، قالوا فإن لم يستطع أو لم يفعل؟ قال: فيعين ذا الحاجة الملهوف، قالوا فإن لم يفعل؟ قال: فليأمر بالخير أو قال بالمعروف، قالوا: فإن لم يفعل؟ قال فليمسك عن الشر فإنه له صدقة)
البخاري ح (6022) ، مسلم ح (1008)


Diriwayatkan dari Abu Musa radhiallahu 'anhu: Bahwa Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap muslim itu harus bersedekah", para sahabat bertanya: "Bagaimana jika dia tidak memiliki sesuatu (harta) yang akan disedekahkannya?" Beliau menjawab: "Hendaklah ia bekerja hingga memperolehi hasil yang bermanfaat bagi dirinya dan dengannya ia dapat bersedekah", mereka bertanya lagi: "Jika ia tidak sanggup melakukannya?" Rasulullah menjawab: "Hendaklah ia membantu orang yang memerlukan pertolongan", mereka kembali bertanya: "Jika hal itu tidak sanggup ia lakukan?" Rasulullah menjawab: "Hendaklah ia memerintahkan suatu kebaikan" mereka bertanya: "Jika itupun tidak sanggup ia lakukan?" Rasulullah menjawab: "Hendaklah ia menahan diri dari berbuat mungkar dan itu merupakan sedekah baginya." (Diriwayatkan oleh Bukhari (no hadis 6022) dan Muslim (no hadis 1008)

• Setiap Muslim harus bersedekah: yaitu dalam hal yang berhubungan dengan akhlak yang mulia. Dan secara ijma' dikatakan bahwa hal itu bukan merupakan fardu. Makna asal sedekah adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang secara sukarela. Namun adakalanya diartikan dengan sedekah wajib, karena pemilik harta selalu menjaga ketulusan (shidq) dengan sedekahnya ini.

• Hadis ini menunjukkan bahwa segala kebaikan yang diperbuat atau diucapkan oleh seseorang niscaya akan ditulis sebagai suatu sedekah. Begitu pula dengan menahan diri dari perbuatan mungkar.


• Di dalam hadis ini terdapat dorongan untuk bekerja, agar seseorang memperoleh hasil yang dengannya ia mampu menafkahi dirinya dan bersedekah, serta menjauhkannya dari kehinaan meminta-minta.

• Di dalamnya terdapat perintah untuk melakukan kebaikan sedapat mungkin, dan bahwa orang yang bertujuan untuk melakukan perbuatan baik, kemudian dia mendapatkan kesulitan, maka hendaknya dia berpindah kepada perbuatan baik lainnya.