SALAM AIDIL FITRI

SALAM AIDIL FITRI

SELAMAT DATANG. KE BLOG SURAU AL ANSAR GP.

" AGAMA ITU ADALAH NASIHAT "

ULAMA ITU PEWARIS NABI


Wednesday, July 28, 2010

KEPADA SIAPA SYURGA ITU DIDEKATKAN





Allah berfirman: "Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya)."
(Qaaf: 31 - 33)


Keterangan dan kandungan ayat:

Firman Allah Ta'ala "Dan didekatkanlah surga itu" maksudnya: Didekatkan jaraknya sehingga semua nikmat dan kesenangannya yang kekal dapat dilihat dengan kasar mata. Yaitu kepada mereka yang bertakwa dan mentaati semua perintahNya, yang meninggalkan segala bentuk syirik, baik kecil maupun besar.


Maksud firman Allah: "Inilah yang dijanjikan kepadamu": adalah bahwa surga dan segala bentuk kesenangan yang diinginkan setiap diri, dan menyejukkan mata yang memandang yang ada di dalamnya adalah hal yang dijanjikan Allah kepada yang memiliki sifat-sifat berikut:

1. Selalu kembali kepada Allah pada setiap waktu dengan mengingat-Nya, mencintai-Nya, meminta tolong kepada-Nya, berdoa, takut, dan berharap kepada-Nya.
2. Memelihara semua apa yang diperintahkan Allah, dengan melaksanakannya secara ikhlas, dan menyempurnakannya sesempurna mungkin, dan menjaga hukum-hukumnya.
3. Takut kepada Yang Maha Pemurah ketika jauh penglihatan manusia: Yaitu takut kepada-Nya karena ma'rifahnya tentang Tuhannya, berharap kasih sayang-Nya, dan tetap melakukan semua itu pada saat sepi tidak dilihat oleh orang lain. Inilah takut yang sebenarnya. Adapun takut pada saat dilihat orang banyak bisa jadi hanya karena riya dan sum'ah. Tetapi ada kemungkinan yang dimaksud takut kepada Allah dalam keadaan gaib ini berarti seperti beriman kepada hal-hal gaib yang lain.
4. Yang datang kepada TuhanNya dengan hati penuh taubat dan segala keinginannya selalu tertuju kepada keridaanNya. Kepada orang-orang yang bertakwa dan berbakti ini dikatakan: "Masuklah dengan damai, itu adalah hari kekekalan..
Lihat Tafsir Ibnu Sa'di, halaman 749 (cetakan Luwaihiq)


Keutamaan Amanat


عن أبي موسى الأشعري -رضي الله عنه- عن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال:
( إن الخازن المسلم الأمين الذي يُـنْـفِـذُ (وربما قال يعطي) ما أمر به فيعطيه كاملا موفرًّا طيبةً بها نفسه فيدفعه إلى الذي أمر له به، أحد المتصَـدِّقِين )
البخاري ح (1438) ، مسلم ح (1023)


Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy'ari radhiallahu 'anhu, bahwa Nabi shallalu 'alaihi wasallam bersabda: "Termasuk salah seorang pemberi sedekah: Seorang bendahara Muslim yang jujur yang menyampaikan (menyalurkan) amanat kepada orang yang telah diamanatkan kepadanya secara sempurna dan dengan kerelaan hati (ikhlas)." (Diriwayatkan oleh Bukhari hadis no. 1438 dan Muslim hadis no. 1023.)

Makna hadis ini adalah bahwasanya orang yang membantu dalam melakukan (merealisasikan) ketaatan (contohnya: orang yang menampung dan menyalurkan infak/sedekah - pen) akan mendapat pahala sebagaimana orang yang melakukan ketaatan memperoleh pahala. Hal ini bukan berarti orang yang melakukan ketaatan tadi terkurangi pahalanya, akan tetapi masing-masing mendapat bagian pahala berdasarkan amalan yang mereka usahakan dan tidak mesti kadar pahala tersebut di bahagi sama . Artinya si pemberi sedekah mendapatkan pahala berdasarkan harta yang telah dia infakkan dan orang yang ditugaskan menyalurkan sedekah dan menjalankan tugas dengan amanahpun memperoleh pahala berdasarkan usahanya tanpa mengurangi pahala si pemberi sedekah sedikitpun.

Imam Nawawi, dalam kitabnya, Syarah Sahih Muslim, jilid 2, hal 202, mengatakan: "Ketahuilah bahwa seorang amil (penyalur sedekah) atau bendahara dalam pelaksanaan tugasnya harus mendapatkan izin dari pemilik harta terlebih dahulu, jika tidak, bukannya yang akan dia peroleh, malah dia akan menuai dosa."
Ibnu Hajar berkata (dalam Fathul Bari, 3/203): "Bendahara yang dimaksud harus memenuhi kriteria berikut: Pertama, Muslim, seorang kafir tidak termasuk dalamnya, karena niatnya bukan karena Allah. Kedua, jujur, maka seorang pengkhianat tidak termasuk dalam kategori ini, karena dia adalah orang yang berdosa. Ketiga, ikhlas karena Allah, karena tanpa keikhlasan usahanya akan sia-sia.

No comments:

Post a Comment